May 4, 2010

meja

ayo simak cerita tentang pemilik meja dan mejanya
tapi pemeran utamanya adalah
MEJA
hehe
ruangan ini begitu gelap, suara - suara langkah kaki belum terdengar sama se kali, teman - teman ku yang lain sepertinya belum terbangun, aku masih membuka mataku karna sepertinya aku mendengar suara - suara pintu terbuka sesaat, tiba - tiba ruangan menjadi terang benderang, bangku dan meja berjejer, menghadap papan tulis, akhirnya semua teman - temanku terbangun, tampak seseorang berpakaian biru datang ke arahku, ia membawa sapu sambil menyapu lantai yang sedari tadi menunggu untuk di bersihkan.
tiba - tiba dia datang ke arahku, ditatapnya wajahku sesaat, kemudian di gelengkan kepalanya.
"Dasar anak sekolah jaman sekarang, meja belajar aja sampai di ukir dan di jorokin kayak gini", katanya sambil berlalu.
yah inilah aku, sebuah meja belajar, aku pun kemudian hanya tersenyum mendengar apa yang di katakan oleh orng tersebut, sebab aku yakin tuanku yang mengukir ini di samping wajahku mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan hal ini.
tuanku yang mendudukiku dan menggunakanku tahun ini adalah seorang laki -laki, yang kurasa memang sedikit mempunya keterbelakangan sifat, iah masih kekanak -kanakan dengan tingkahnya yang aneh, tertawa sendiri, dan sebagainya, tetapi iah selalu bercerita kepadaku walaupun secara tak langsung tentang semua yang dia alami, apa lagi tentang masa SMAnya, yah sepertinya aku akan sedikit sedih, sebab sepertinya aku akan berganti tuan lagi, atau malah tak di gunakan, tetapi tak apa, memang seperti itulah nasibku sebagai sebuah benda.
akhirnya satu per satu siswa masuk ke dalam ruangan, dan akhirnya gurupun masuk, setelah beberapa saat, inilah dia orang yang selalu mendudukiku setiap hari, dia mengetuk pintu dan berkata "assalamualaikum, sambil tersenyum, jurus andalannya untuk tidak di usir ke ruang BP,dan akhirnya guru mengizinkannya duduk dan dia pun menghampiriku, dia tidak meletak tasnya, tetapi malah mengelus bagian wajahku, yang semalam di ukirnya, dan kemudian dia berkata, "akhirnya siap"
ukiran itu adalah nama seseorang yang sepertinya begitu penting untuknya, dan ia selalu berkata sambil mengukir itu beberapa waktu lalu, " Yah walaupun aku gak bisa ngeakuin apa", aku cuma bisa buat ini, yah kalau gak bisa liat orangnya, bisa liat tulisan ini, iakan partner ???, dia selalu mengatakan itu padaku, kalau saja aku bisa berkata aku akan mengatakan, "IAH TUAN BODOH !"
mengapa aku mengatakan seperti itu yanh karna ia terlalu bodoh tapi yah dia tetap tuanku, dan mengapa dia memanggilku partner, karna ia mengatakan bahwa aku meja yang hebat yang sering membantunya untuk lulus ujian, karna tampa aku pasti dia tidak ujian, hm mungkin alasan yang masuk akal.
dia selanjutnya memanggil temannya memijam sesuatu yang mereka sebut "TECKDECK" kasian sekali benda yang satu ini selalu terpelanting ke sana ke mari, ia meletakan teckdeck tepat di depan tulisan yang di ukirnya dan di atas teckdeck itu di taruhnya kunci yng di gunakannya untuk mengukir nama itu, kemudian di ambilnya handphonenya dan dia berkata, yes keren terimakasih partner, hahahaha
bayangkan betapa bodoh dan autisnya manusia satu ini, begitu senangnya dengan ukiran yang ada di pinggir wajahku ini, ckckckckckckc, yah tapi aku mencoba mengerti dengan keadaannya.



dan waktu pun terus berlalu sampai akhirnya hari - hari tidak duduk di bangku lagi, dan hari ini adalah hari ia harus menutupku dengan karton dan plastik dan ia harus meninggalkan tulisan itu.
saat ia melakukannya ia hanya berkata padaku, "hai partner, makasih yah kerjasamanya, heeheh, makasih udah dengar semua curhatanku, memang aku tau sampai kapanpun semua tidak akan berubah,tetapi ada 1 hal aku tetap tak akan melupakan sebuah anugrah dari nama yang ada di tepimu, hahahahah, lebayku kumat meja, sekarang ayo ku pakaikan baju.
aku terdiam, kalau aku bisa menjawab mungkin aku juga akan mengatakan, ya tuan sama"
mungkin aku hanya bisa mengatakan itu, dan akhirnya semua lampu mati dan akupun tak bertemu tuanku lagi, tapi aku selalu berharap aku bisa bertahan di kelas ini dan ukiran ini tak akan hilang karna itu jugalah harapan k=tuanku,dan ini adalah harapan meja dan tuannya, harapan benda mati yang mungkin tidak di ketahui oleh siapapun, kecuali sang maha mengetahui, :D

No comments:

Post a Comment